Sahabat di Dunia dan di Akhirat

Judul : Ketika Cinta Berbuah Surga
Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Halaman : 116 + viii hlm
Cetakan : ke empat, Juni 2006
Penerbit : MQS Publishing

Teman. Dalam hidup ini, tentunya kita butuh dan memiliki teman. Seperti teman sebaya, teman satu perguruan, teman satu sekolah dan teman satu kos. Memang hakikatnya manusia itu tidak mampu hidup tanpa orang lain, sikap saling ketergantungan inilah yang membuat kita memiliki teman. Mustahil sekali bagi manusia yang mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan teman atau orang lain. Harus kita sadari bahwa peranan teman sangat penting. Karena, teman dapat membantu mendongkrak prestasi. Melalui saran dan kritikan yang membangun, teman merupakan salah satu pelecut untuk memacu kita. Tanpa kita sadari bahwa teman merupakan bagian dari kekuatan kita untuk meraih sukses.

Dalam mencari teman tentunya saya dan anda memiliki kriteria tertentu. Konkritnya manusia itu memiliki sifat yang selektif. Perlu di terjemahkan lagi secara positif sifat selektif tersebut. Tidak semua orang yang suka berteman dengan temannya yang parasit. Umunya kita seirng mencari teman yang seiya sekata. Ya ini sudah pasti berlaku dalam dunia pertemanan. Beragam kriteria dalam mencari teman yang kita patrikan di benak. Mulai yang sama pintar, satu selera belanja, hingga teman yang satu hobi.

Lantas, bagaimana kalau teman yang dicari itu adalah teman yang membawa kita pada kebaikan, taat beribadah, berjiwa besar, peduli, dan tanpa memandang status sosial? Realitasnya sulit sekali untuk mendapatkanteman yang seperti. itulah yang disebut sahabat sejati. Seorang anak raja ingin mendapatkan sahabat yang seiman dan mampu membimbing ia masuk surga, bukan teman yang materialistis. Anak raja pun memiliki metode yang sangat inovatif untuk menguji calon temannya. Metode yang lebih mengedepankan rasa persaudaraan, kesabaran, dan keimanan. Sudah beberapa orang yang diuji, hasilnya masih nihil. Singklat cerita, ia menemukan teman yang sebenarnya teman. Meskipun anak seorang petani miskin akan tetapi taat pada agama, setia kawan, dan kecerdasannya melebihi anak para bangsawan dan pejabat kala itu. Inilah yang membuat anak raja takjub. Meskipun demikian, ia tak lupu dari seleksi anak raja. Metode pengujiannya sama dengan metode seleksi sebelumnya. Subhanallah, ternyata teman barunya itu setia kawan dan suka berbagi. Malah makanan yang sudah ada ditangannya, dibagi dua untuk anak raja. Inilah sahabat sejati itu. Hingga mereka tumbuh dewasa dan selalu bersama dalam memerintah negerinya (baca hal: 26).

Habiburrahman El Shirazy kembali memberikan contoh perbuatan yang amat mulia lewat bukunya “Ketika Cinta Berbuah Surga”. Penulis buku Best Seller Ayat-Ayat Cinta ini menulis kisah teladan sebanyak 29 judul yang dikemas dalam buku ini. Sangat sayang sekali, Habiburrahman tetap kekeh pada setting dunia arab tempo dulu. Sedikit garing dengan setting dan latar yang selalu berorientasi pada zaman arab dulu. Meskipun demikian kandungan pesannya tidak gugur. Kisah demi kisah memiliki nuansa yang berbeda dan kaya akan nilai religi. Ketika Cinta Berbuah Surga disajikan sangat apik, tidak membosankan. Gaya bahasa yang sangat ringan, mudah untuk dipahami hingga tak jenuh membacanya.

Karya-karya Habiburrahman El Shirazy yang satu ini fokus pada nasehat dan Pesan tersirat yang mengingatkan kita manusia untuk tetap hidup berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits. Serta selalu saling mengasihi sesama hamba Allah. Karena kita hidup berdamping dengan makhluk ciptaan Allah. Tidak itu saja, kita pun diajak untuk dapat memaknai hidup dari apa yang kita lihat, dengar. Secara tidak langsung Habiburrahman memberikan kita pandangan perihal menjaga akidah meskipun pahit di dunia akan tetapi berbuah surga. Kisah ini juga digoreskan dalam kisa yang berjudul “Masuk Surga dan Neraka karena Seekor Lalat.” Kisah yang menyambut pembaca ketika membaca buku Ketika Cinta berbuah Surga. Buku ini sangat bagus sekali terutama pada remaja dalam tindak tanduk mereka. Diterbitkan di P’Mails Edisi 68 07-13 Januari 2007 [] Rahmadanil, SMA Semen Padang

2 Tanggapan

  1. assalamualaikum,,,
    dari ngelihat resensi nya kayaknya, pernah ngebaca cerita yang seperti ini,,,
    tapi gpp… semakin banyak buku2 Islami seperti ini,, mudah2an
    banyak remaja2 kita ataupun orang2 muslim membaca buku ini,,,
    dan semoga kita tidak didekatkan teman2 yang merusak keimanan kita… amin
    -hasan-

  2. Assalamu alaikum
    setelah membaca buku ini, saya mendapat banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan yang akan semakin mendekatkan kita pada Allah.
    semoga karya-karya kang Abik banyak yang baca karena sarat dengan keimanan.
    Tapi, tolong untuk karya selanjutnya jangan terlalu monoton pada satu latar atau setting saja tetapi lebih bervariasi.

Tinggalkan komentar